Hipotesis Ratu Merah

Hipotesis Ratu Merah (juga disebut sebagai efek Ratu Merah, model Ratu Merah, ras Ratu Merah dinamika Ratu Merah) adalah sebuah hipotesis dalam biologi evolusi yang mencetuskan bahwa spesies harus beradaptasi, berevolusi dan berkembang biak dalam rangka bertahan hidup melawan spesies lain yang juga berrevolusi. Hipotesis tersebut ditujukan untuk menjelaskan kemungkinan kepunahan seperti yang teramati dalam catatan paleontologi yang disebabkan oleh evolusi bersama antar spesies yang bersaing.[1] Namun, hipotesis Ratu Merah juga menjelaskan soal kemajuan reproduksi seksual (bertentangan dengan reproduksi aseksual) pada tingkat individual,[2] dan korekasi positif antara tingkat spesiasi dan kepunahan dalam taksa yang lebih tinggi.[3]

Referensi

  1. ^ Van Valen, Leigh (1973). "A new evolutionary law" (PDF). Evolutionary Theory. 1: 1–30. 
  2. ^ Bell, G. (1982). The Masterpiece Of Nature: The Evolution and Genetics of Sexuality. University of California Press, Berkeley, 378 pp.
  3. ^ Hautmann, Michael (2020). "What is macroevolution?". Palaeontology (dalam bahasa Inggris). 63 (1): 1–11. doi:10.1111/pala.12465 alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0031-0239. 

Bacaan tambahan

  • Francis Heylighen (2000): "The Red Queen Principle", in: F. Heylighen, C. Joslyn and V. Turchin (editors): Principia Cybernetica Web (Principia Cybernetica, Brussels), URL: http://pespmc1.vub.ac.be/REDQUEEN.html.
  • Pearson, Paul N. (2001) Red Queen hypothesis Encyclopedia of Life Sciences http://www.els.net Diarsipkan 2011-05-13 di Wayback Machine.
  • Ridley, M. (1995) The Red Queen: Sex and the Evolution of Human Nature, Penguin Books, ISBN 0-14-024548-0
  • Vermeij, G.J. (1987). Evolution and escalation: An ecological history of life. Princeton University Press, Princeton, NJ.