Stasiun MRT Chinese Garden

1°20′33.76″N 103°43′56.88″E / 1.3427111°N 103.7324667°E / 1.3427111; 103.7324667JalurJumlah peronPulauJumlah jalur2LayananBus, TaksiKonstruksiJenis strukturMelayangTinggi peron2Akses difabelYesInformasi lainKode stasiunEW25SejarahDibuka5 November 1988Operasi layanan

Stasiun sebelumnya		MRT Singapura		Stasiun berikutnya
Jurong East menuju Pasir Ris		Jalur Timur Barat		Lakeside menuju Joo Koon

Lokasi pada peta

Sunting kotak info • L • B

Stasiun MRT Chinese Garden (Kode EW25) adalah stasiun MRT Singapura di Jalur Timur Barat, melayani penduduk di Jurong East Lingkungan 2 dan 3 dan juga Chinese Garden didekatnya yang mana stasiun ini diberi nama dari daerah itu.

Nuansa warna stasiun ini umumnya coklat, merah dan hijau. Disesuaikan dengan warna yang biasa dipakai di bangunan klasik China.

Pagar Pengaman Peron

Seperti halnya stasiun lain di Jalur Timur Barat, stasiun ini dibangun tanpa Pagar Pengaman Peron untuk mencegah penumpang terjatuh ke rel. Setelah beberapa kali uji coba di Stasiun MRT Jurong East, Yishun dan Pasir Ris, maka pemasangan dilakukan mulai 14 Agustus 2010 dan mulai dipakai pada 1 Oktober 2010.

Toko-toko

• Cheers dari Fairprice
• Mr Bean

Tempat-tempat sekeliling stasiun

• Chinese Garden
• Japanese Garden
• Jurong East Stadium
• Jurong East Sports Hall
• Jurong East Swimming Complex
• Jurong Lake Park
• Parc Oasis Condominium

Sekolah dekat stasiun

• Jurong Primary School

Jadwal layanan

Tujuan	Kereta Pertama				Kereta Terakhir
	Sen - Sab		Minggu & Hari Libur		Harian
Jalur Timur Barat
ke EW1 Pasir Ris	05.41		06.10		23.43
ke EW29 Joo Koon	05.19		05.49		00.20

Denah stasiun

L2 Peron	Peron A	Jalur Timur Barat menuju  EW1  Pasir Ris (→)
	Peron pulau, pintu terbuka di kanan
	Peron B	Jalur Timur Barat menuju  EW29  Joo Koon (←)
L1	Gerbang EWL	Pintu Tiket, Mesin Tiket, Kontrol Stasiun
	Jalan

Kecelakaan 2006

Sore 18 Oktober 2006, Tan Jee Suan, 46 tahun tewas setelah tertabrak kereta mengarah ke Boon Lay. Korban dilaporkan menjatuhkan diri sendiri ke rel dan diduga bunuh diri, terdorong karena kemiskinan. Korban meninggal dengan hanya ada uang 10 dolar di dompetnya. Kereta arah Jurong East tertunda. Mengetahui kisah keluarga korban, masyarakat mengumpulkan sumbangan sampai S$ 500.000 dalam empat hari.^[1][2]

Referensi